SAYA SELALU KESAL jika ADA PELAKU POLIGAMI yang BANCI. Aslinya mau poligami, tapi malu-malu ‘tei’ KUCING. Bahkan SELALU SAJA mereka BERSEMBUNYI PADA DALIL-dalil SUNAH RASUL untuk menutupi kemauan nafsunya itu. Saya mau bertanya kepada mereka, “Kenapa sih kalau urusan nafsu, syahwat, kalian kok HARUS memBAWA-BAWA NABI MUHAMMAD? Kenapa prilaku dan akhlak yang lain yang lebih layak kita teladani justru kalian tinggalkan?
Misalnya, Nabi suka orang yang pintar, kreatif dan dermawan serta cinta damai. Atau kalau memang sudah kebelet kawin lagi, kenapa kalian tidak bilang saja “KALO SAYA POLIGAMI KARENA SAYA MEMANG TIDAK BISA MONOGAMI, Bukannya jawaban akan menjadi lebih fair kalau tanpa membawa-bawa nama baik dan kesucian Nabi MUHAMMAD”.
Saya melihat KEBANYAKAN PELAKU POLIGAMI MALAH TIDAK MEMBERIKAN CITRA YANG BAIK kepada NABI MUHAMMAD, jika alasan yang dipakai adalah mengikuti sunnah NABI. Sebaliknya, Kanjeng NABI MUHAMMAD justru menjadi kecil karena ulah mereka yang mengikuti NABI. Cara mereka berargumentasi dalam melakukan Poligami dengan menyandarkan pada SUNNAH NABI, SEOLAH-OLAH NABI MENGANJURKAN SEMUA LAKI-LAKI MUSLIM HARUS POLIGAMI. Padahal, tidak ada hadits yang menganjurkan seorang Muslim itu poligami. Adanya hanya ayat Alquran yang berbunyi ‘Fankihu ma thoba lakum minan nisai, mastna wastulatsa waruba. Fain khiftum an ta’dilu, fawahidatan.
Yang MAKNANYA:
‘Nikahlah kamu dengan perempuan yang kau cintai. Bisa menikah 2, 3 atau empat perempuan. Tetapi jika kalian takut tidak bisa memberikan keadilan, maka jangan banyak-banyak. SATU SAJA cukup’.
Poligami Bukan HYPERSEX. Menurut saya, keberanian seseorang berPOLIGAMI bukanlah BERARTI seseorang itu HYPERSEKSUAl. SIAPA SAJA UMAT ISLAM YANG BERPENDAPAT BAHWA POLIGAMI ADALAH PERWUJUDAN dari JIWA seorang HYPERSEKSUAL BERATI DIA SUDAH MENHINA PARA NABI BESAR KITA yang JUGA melakukan POLIGAMI.
Sebut saja Kanjeng NABI MUHAMMAD, Kanjeng NABI IBRAHIM, NABI SULAIMAN, dan nabi-nabi yang lain.Selain itu, SESUNGGUHNYA dari dulu itu kodrat lelaki ya POLIGAMI. Hanya saja, karena ada NILAI-NILAI YANG DIGESER SEENAKNYA oleh pelaku POLIGAMI, MAKA SEOLAH-OLAH SEKARANG PELAKU POLIGAMI DIANGGAP ANEH DAN NYELENEH. MALAH LAKI-LAKI MONOGAMI DI ANGGAP NORMAL. Ini kan EDAN. Dunia sudah kebalik-balik namanya. Ibarat ini sama halnya dengan LELAKI BERAMBUT GONDRONG.
Di zaman BAPAK SAYA DULU, laki-laki itu normalnya berambut pendek, makanya aneh buat mereka saat saya
pada waktu itu berambut GONDRONG. Padahal dari sejak dulu kala, banyak rambut para lelaki itu ya GONDRONG-
GONDRONG semua. Lihat saja Film-film para tokoh besar dan pengikutnya.Ini semua terjadi karena KEBENARAN itu dianggap sebagai sesuatu yang bisa dilihat dan dirasakan pada saat itu. AKIBATNYA KEBENARAN yang sudah ada sebelumnya tetapi tidak hadir di masanya, dianggap bukan sebuah KEBENARAN. Inilah sebuah contoh dalam KETIDAKBIJAKSANAAN dalam BERPIKIR. Karena itu, SAYA TEGASKAN : Pergeseran nilai bukan berarti pergeseran kebenaran …..
INTINYA, POLIGAMI itu sudah ada sejak zaman dahulu kala. Apa sebabnya, karena ada sebuah kenyataan bahwa lelaki itu memang diciptakan untuk berbagi. Selain itu, ADA SATU KENYATAAN BAHWA LELAKI ITU TIDAK BISA MONOGAMI. Itu adalah kebenaran yang sudah lama ada dan tidak perlu kita takut mengungkapkannya dan menutup-nutupi. Jadi, tidak perlulah kita takut melakukan POLIGAMI, apalagi bersembunyi pada dalil dan alasan mengikuti SUNNAH RASUL. APAKAH Anda LELAKI SEJATI?
HARAMKAN POLIGAMI? PINDAH AGAMA SAJA!
SAYA tegaskan, ANEH kalau ada UMAT ISLAM Yang MENGHARAMKAN
POLIGAMI. Pikiran itu justeru akan berlawanan dengan ajaran Islam yang memberikan
kebebasan dan takdir sejarah masa lalu. Kalau ada yang berani memfatwa POLIGAMI itu
haram, apakah dia berani mempertanggungjawabkan fatwanya itu? Bagaimana dengan
yang dilakukan NABI Ibrahim dan MUHAMMAD, Para SAHABAT dan para kiai-kiai
sepuh yang jelas lebih dekat kepada ALLAH daripada orang-orang yang berteriak-teriak
ANTI POLIGAMI.
Menurut saya, GAMPANG SAJA!. Kalau tidak mau penghalalan POLIGAMI, pindah
agama saja. GITU AJA KOK REPOT! Saya jadi ingat Gus Dur, hehe. Sebab, Islam tidak
mengharamkan Poligami. Malahan, ada ayat Alqur’an yang justru kalau dimaknai secara
sederhana malah menganjurkan POLIGAMI.
Sekali lagi, Jika ada yang mau mengharamkan POLIGAMI, pindah agama saja.
Sebab setahu saya, dalam ajaran agama KrIsten atau Katolik melakukan pengharaman
POLIGAMI. Itulah PERBEDAAN NYA dengan ISLAM. Dalam agama Islam,
POLIGAMI ditawarkan bagi yang mampu membagi ‘cinta’ dan nafkahnya secara adil,
sementara dalam agama Kristen atau Katolik, Poligami menjadi suatu yang
‘DILARANG’.
Intinya, semua tergantung kekuatan IMAN ANDA. Lebih hebat IMAN atau ‘IMIN’-nya
hayoooo!!!