Arsip berita Republik Cinta

DAKWAH

Orang umum memaklumkan bahwa DAKWAH adalah ajakan kepada kebaikan melalui KATA- KATA maupun TULISAN- TULISAN . Itu adalah definisi dakwah dalam arti yang sederhana.

Artinya, orang dengan kesederhanaan dalam pengetahuannya akan berDAKWAH dengan kesederhanaan makna dalam DAKWAH tersebut .

Memahami dakwah semacam itu tidak salah, tetapi makna dakwah sendiri tidak seharusnya melulu seperti itu. Justru kalau seseorang hendak melakukan dakwah secara optimal dan tepat, maka dia harus meninjau ulang konsep dakwahnya yang terkesan terlalu simplisit itu.

DAKWAH dalam pengertian yang lebih DALAM adalah SURI TAULADAN. Artinya orang yang berdakwah itu yang paling utama tidak memerlukan KATA- KATA atau TULISAN-TULISAN untuk berAMAR MAKRUF NAHI MUNKAR. Dia hanya cukup berprestasi dalam MORAL dan berJASA untuk banyak orang. Jadi nilai penting dari dakwah adalah melakukan terlebih dahulu yang baik untuk pantas dicontoh oleh orang lain dan bukannya mengumbar kata-kata dan retorika apalagi malah mengancam dan menteror dengan senjata.

Dengan pengertian dakwah yang lebih bermakna suri tauladan itu di dalamnya tersirat makna “ TIRULAH AKU ! “bukan KATA-KATAKU atau TULISAN- TULISANKU”. Orang kalau prestasi moralnya bagus, memberi manfaat besar kepada orang banyak, secara otomatis perbuatannya itu akan menginspirasi orang lain untuk mencontohnya, tidak perlu repot-repot berceramah dengan dalil yang muluk-muluk.

Parahnya lagi di era sekarang adalah orang pandai beretorika dan mengumbar perintah macam-macam untuk berbuat baik bahkan terkadang disertai dengan ancaman, namun dirinya sendiri kacau atau baik tapi hanya sebatas citra saja. Namun yang paling parah lagi adalah orang berceramah menghasut dan memprovokasi orang untuk membenci dan mengkafirkan orang lain., tetapi itu dimaknai sebagai dakwah. Busheeet!!!