Sebenarnya bisa diupayakan adanya PEMILU yang jujur. Asalkan konsepnya tidak boleh lagi LUBER (LANGSUNG, UMUM, BEBAS DAN RAHASIA) tetapi diganti dengan LUBE.
Sehingga saya bisa melihat nama saya sendiri di internet, apakah betul nama saya ada, alamat tepat, kelurahan dan kecamatan benar, wakil rakyat yang saya pilih sesuai dengan yang saya coblos.
Dan saya pun bisa melihat siapa saja pemilih yang terdaftar secara on line. Dan siapa saja bisa menge CEK kebenarannya.
Ini tidak dibutuhkan IT yang canggih, hanya dibutuhkan kejujuran dan itikad baik untuk mencapai PEMILU yang bisa di percaya. Perlu diingat lho sepanjang pesta demokrasi, baik di tingkat nasional maupun di daerah, kita tidak pernah bersikap jujur. Sekarang persoalannya kita selanjutnya adalah ada kehendak baik ke arah jujur apa tidak?